Kumpulan puisi miniku yang di-retweet dari bulan Juli - Desember 2014.
136>> 01 Jul RT @.Syair_malam:
Jika kau tak mampu melupakan cerita cinta lama, buang saja, demi cinta baru yang setia menunggumu.
137>> 02 Jul RT @.BattlePujangga:
Sejak kepergianmu, puisi-puisiku serasa mati, tak mampu lagi bercerita tentang rindu yang menggigil.
138>> 02 Jul RT @.BattlePujangga:
Kau adalah cerita masa lalu, yang tak akan kubiarkan hadir di antara aku dan dia, masa depanku.
139>> 03 Jul RT @.BattlePujangga:
Cerita manis tentang kita berdua masihkah akan terus berlanjut, di saat yang sama hati kita mulai terasa hambar.
140>> 10 Jul RT @.BattlePujangga:
Ditemukan sepotong hati yang sekarat, terbungkus rindu yang berkarat.
141>> 19 Jul RT @.Bait_Puisi:
Terlalu nyata jarak yang menganga di hati kita, biarlah cinta kita bersatu dalam angan-angan.
142>> 26 Jul RT @.BattlePujangga:
Perihal hati yang telah lama dingin membeku, bersediakah menerima pelukan hangat dari hati yang telah lama menunggu?
143>> 26 Jul RT @.nulisbuku:
Setelah temu yang tak kuharapkan, akan kurayakan perpisahan atas kepergianmu.
144>> 28 Jul RT @.TwetTerindah:
Di kedai kopi, sepasang mata mengumpat, memaki seduhan kopi ketiga yang tak mampu menghalau rasa kantuk dari hadapannya.
145>> 31 Jul RT @.BattlePujangga:
Sekedar melepas rindu, kupeluk dirimu dalam mimpi.
-----------------------------------------------------------
146>> 09 Agt RT @.Bait-Puisi:
Di kedalaman mataku, setitik harapan terlukis begitu nyata. Berharap kabar berita, tentangmu.
147>> 09 Agt RT @.BattlePujangga:
Jangan berharap lagi, simpan saja asamu atau kau titipkan pada yang lain. Aku tak akan mengulang rasa pada orang yang sama.
148>> 21 Agt RT @.Bait_Puisi:
Di bangku taman kota, aku dan bapak berbagi cerita, tentang segerombolan burung merpati yang bermain dengan ceria.
149>> 28 Agt RT @.nulisbuku:
Apakah ini yang dinamakan cinta, jika di dalamnya penuh sandiwara? Dan kita sebagai pelakonnya.
150>> 28 Agt RT @.nulisbuku:
Kita adalah sepasang hati yang bersandiwara, tak ingin merusak persahabatan, rasa suka tak diungkap.
-----------------------------------------------------------
151>> 06 Sep RT @.Bait_Puisi:
Saat kau jauh pergi, jangan lupa untuk kembali.
152>> 07 Sep RT @.Bait_Puisi:
Seperti pelukan yang tak selesai, rinduku masih terus menunggumu.
153>> 07 Sep RT @.nulisbuku:
Hapus air matamu untuk rindu yang tak teruji, ada rindu-rindu lain yang akan datang pada suatu hari.
154>> 10 Sep RT @.tulisancinta:
Hujan dan air mata beriringan mengantar kepergianmu.
155>> 11 Sep RT @.tulisancinta:
Di suatu senja, secangkir kopi menemaniku, mengiringi langit jingga yang mengantar mentari ke peraduannya.
156>> 11 Sep RT @.Delune:
Ditemani secangkir kopi di kala senja berwarna jingga, rinduku menunggumu kembali.
157>> 11 Sep RT @.Delune:
Rindu yang kutitipkan, masihkah kau jaga? Jika tidak, tolong kembalikan padaku.
158>> 12 Sep RT @.Delune:
Jangan katakan rindu, bilamana rasa tak ingin bertemu.
159>> 12 Sep RT @.tulisancinta:
Selalu ada rindu yang hadir, setiap ingatan kembali ke masa lalu, semua tentang kita.
160>> 13 Sep RT @.MataPuisi:
Jadilah mantan yang baik, tak lagi berharap untuk kembali bersatu, ada hati lain yang sudah menggantikan.
161>> 13 Sep RT @.MataPuisi:
Tak ada mantan terindah, masih ada yang tersisa dari suatu perpisahan, kehilangan.
162>> 16 Sep RT @.MataPuisi:
Di pasar malam, dua pasang mata tanpa sengaja bertubrukan dan jatuh ke hati masing-masing.
163>> 18 Sep RT @.KampungSastra:
Hati yang masih terluka, terlalu angkuh untuk mengakui kerinduannya yang mendalam pada kampung halaman dan pelukan terhangat ayah dan bunda.
164>> 20 Sep RT @.MataPuisi:
Cinta jarak jauh, kujaga kesetiaan.
165>> 20 Sep RT @.MataPuisi :
Jatuh cinta, hati berbunga-bunga.
-----------------------------------------------------------
166>> 05 Okt RT @.SajakPuisi:
Berpacu dengan waktu, aku ingin selalu di sisimu, sebelum maut menggantikan posisimu.
167>> 06 Okt RT @.nulisbuku:
Bunda, aku pasti pulang untuk mengulang kenangan masa kecilku, setelah luka hati ini mengering.
168>> 07 Okt RT @.Bait_Puisi:
Pagi ini, kopi yang kau sajikan terasa pekat dan pahit, sedikit kutambahkan senyum agar terasa manis.
169>> 09 Okt RT @.nulisbuku:
Impian kita sama, bergandengan tangan menuju altar untuk mengucap janji suci, namun hanya mimpi.
170>> 09 Okt RT @.bijihati:
Sepasang tangan keriput memeluk tubuhku yang lelah dengan hangat, menyusup sampai ke sanubariku, itulah tanganmu, bunda.
171>> 09 Okt RT @.bijihati:
Seorang ibu renta menangis, namun matanya tak bisa lagi mengeluarkan air mata, sudah habis, disia-siakan oleh anak-anaknya.
172>> 10 Okt RT @.bijihati:
Kotak ajaib itu menyihirku dengan gambar dan suaranya, sehingga mampu mengalihkan perhatianku, walau sejenak.
173>> 12 Okt RT @.bijihati:
Duka yang mendalam, hati yang patah, tergambar pada mawar merah yang remuk, sia-sia mengharapkan kau kembali.
174>> 12 Okt RT @.bijihati:
Dalam genggaman, mawar merah hancur berlumur darah, seperti hati yang tercabik-cabik, dikhianati.
175>> 12 Okt RT @.bijihati:
Hapus air matamu, aku sudah kembali dan tak akan pergi lagi.
176>> 12 Okt RT @.bijihati:
Sejak mengenalmu, di tiap tidurku, kaulah bunga yang menghiasi mimpi-mimpiku.
177>> 13 Okt RT @.Bait_Puisi:
Putus darimu, lega.
178>> 13 Okt RT @.Bait_Puisi:
Senyummu padanya, cemburuku.
179>> 13 Okt RT @.Bait_Puisi:
Menunggumu, rambutku memutih.
180>> 14 Okt RT @.bijihati:
Ada catatan rindu yang tergores di dinding hatiku yang tak kau baca, kau terlalu sibuk dengan gejolak hatimu karena pesona dia.
181>> 14 Okt RT @.SajakKalbu:
Adalah sajak kalbu yang menghiasi malam-malamku untuk sebuah penantian panjang, berharap untuk sebuah temu.
182>> 14 Okt RT @.SajakKalbu:
Kalbu puan penuh dengan sajak-sajak yang menangis, tak jelas, sedangkan tuan diam termangu, bingung dengan sikap puan.
183>> 14 Okt RT @.bijihhati:
Puisi-puisiku adalah catatan harian tentang hati yang merindu, terbungkus pilu, karena jarak antara kita membuatku ragu.
184>> 15 Okt RT @.SajakKalbu:
Bila sulit terucap melalui kata-kata, ungkapkanlah isi kalbu tuan dan puan dengan rangkaian sajak.
185>> 16 Okt RT @.bijihati:
Di batas usia, kematian datang menjemput dan hanya doa-doa penyelamat yang mampu mengantar jiwa-jiwa yang terlepas ke alam lain.
186>> 17 Okt RT @.bijhati:
Di hutan kata-kata, aku tersesat di bait puisi, berharap di dalamnya tersaji makna yang hangat.
187>> 20 Okt RT @.bijihati:
Rindu-rindu ini luruh mengikuti air mata yang jatuh tanpa malu-malu lagi, melihatmu di pelaminan, bersanding dengan yang lain.
188>> 26 Okt RT @.dongengkopi:
Di kedai kopi, sepasang mata mengumpat, memaki seduhan kopi ketiga yang tak mampu menghalau rasa kantuk dari hadapannya.
-----------------------------------------------------------
189>> 01 Nov RT @.nulisbuku:
Tertatih-tatih kaki-kaki mungil mulai memijak bumi, mendatangkan rasa bangga bagi sang bunda.
190>> 01 Nov RT @.nulisbuku:
Ketika kaki keliru berpijak, hati keliru bersandar, penyesalan datang menetap.
191>> 06 Nov RT @.KampungSastra:
Di negeri antah-berantah, kita dapat melihat hutan-hutan yang dibakar nafsu keserakahan dan tertutup asap kesombongan.
192>> 06 Nov RT @.KampungSastra:
Di antara kesibukanmu bapak, masih kau sempatkan diri untuk menemaniku menikmati langit malam yang dipenuhi bintang.
193>> 06 Nov RT @.KampungSastra:
Di negeri mimpi, semua dapat kubeli, jangan bangunkan aku terlalu dini, masih banyak yang ingin kumiliki.
194>> 07 Nov RT @.KampungSastra:
Di hutan beton, harga sebuah senyum begitu mahal, yang ada hanya seringai yang menerkam.
195>> 08 Nov RT @.KampungSastra: Hai.. pencuri puisi, begitu bangga kau pamer 1000 puisi. Kau mutilasi nama penulisnya, apa yang kau cari?
196>> 08 Nov RT @.TwetTerindah:
Cinta jangan kau ragu, aku masih setia menjagamu.
197>> 09 Nov RT @.KampungSastra:
Sambil menahan lapar sedari pagi, lelaki tua itu tidur berselimut angin yang menusuk tulang, di pinggir jalan.
198>> 12 Nov RT @.KampungSastra:
Bunda, pasunglah kecemasan-kecemasanmu dengan senandung doa, untuk mengiringi langkah hidup yang akan kujalani.
199>> 29 Nov RT @.nulisbuku:
Untuk menerangi langkahku, kupilih kamu yang di depan mataku, daripada bintang nun jauh di sana.
-----------------------------------------------------------200>> 20 Des RT @.Bait_Puisi:
Entah berapa banyak amarah, luka dan air mata yang terkubur di lapang dadamu, bunda. Yang kutahu, curahan kasihmu tak berkurang.
Jakarta, 02 Oktober 2016
=============================