Senin, 29 Februari 2016

DI PENGHUJUNG KEBERSAMAAN

30 hari menulis surat cinta sudah aku lakoni, didampingi Kakak Mini yang mengantarkan suratku ke tujuan. Tak terasa, hari ini sudah di penghujung acara menulis surat cinta. Ada rasa kehilangan dan rasa lega, setelah mengikuti tantangan #30HariMenulisSuratCinta ini. Rasa kehilangan timbul karena rutinitas menulis dengan tantangan batas waktu sampai jam enam sore tak ada lagi. Rasa lega timbul juga karena alasan yang sama, tantangan dengan batas waktu sampai jam enam sore terasa berat, karena bersamaan dengan jam pulang kerja. Jadi harus konsentrasi di jalan, antara menulis surat cinta dan menunggu bus kota yang akan mengantar pulang ke tujuan. Khawatir kalau surat yang kutulis terlambat diposkan dan tertinggal bus kota, sehingga harus menunggu lama lagi bus kota berikutnya.

Selama 30 hari ini, aku menulis surat cinta di halte menunggu bus kota dan di dalam bus kota, kecuali hari Sabtu dan Minggu, aku menulis di rumah.

Banyak ilmu yang kudapat (menurut pendapat pribadi) dengan mengikuti tantangan #30HariMenulisSuratCinta.

Aku menulis surat cinta ini di sore hari, setelah pulang kerja. Dengan menulis di waktu yang terbatas, aku tertantang untuk mengetik, membaca ulang dan mengeditnya sedemikian rupa, untuk menekan seminimal mungkin kesalahan dalam tulisan.

Setiap hari aku memikirkan tema apa yang mau diangkat menjadi tulisan. Kadang kala idenya sudah ada dari pagi hari, sehingga sore hari tinggal mengetik, mengedit dan mengeposkannya. Yang repot, ketika ide sama sekali belum ada. Seharian pikiranku bekerja keras untuk mendapatkan ide untuk diangkat menjadi isi surat cinta di hari itu juga, dan hal itu mengganggu kinerja kerjaku. Nyatanya, setiap hari aku mendapatkan ide untuk diangkat menjadi isi surat cinta. Ternyata ide cerita tak mengenal kata habis, ada di mana-mana, ketika kita sungguh-sungguh mencarinya.

Mengikut tantangan #30HariMenulisSuratCinta pas momennya dengan komitmenku di awal tahun untuk mengisi blogku secara rutin, setelah  blogku berdebu tebal karena jarang kukunjungi. Dan komitmenku sebanding dengan hasil yang kulakukan, 30 hari penuh aku menulis surat cinta, tanpa sehari pun ada bolongnya.

Semoga setelah tantangan #30HariMenulisSuratCinta berakhir, aku tetap rajin mengunjungi blogku agar tak berdebu lagi, dan rutin mengisinya dengan tulisan-tulisan yang menarik.

Akhir kata terima kasih kepada Pos Cinta yang mengadakan tantangan #30HariMenulisSuratCinta dan Kakak Mini yang rajin mengantar surat-surat cinta kami ke tujuan, di tengah-tengah kesibukannya sendiri.

Salam cinta,
Kulanku

Jakarta, 29 Februari 2016

#30 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Minggu, 28 Februari 2016

SURAT UNTUK KAKAK MINI

Hai Kakak Mini, tidak terasa hari ini sudah memasuki hari ke-29 Kakak sebagai Tukang Pos Keliling dengan setia membaca dan mengantar surat-surat kami. Pasti Kakak sangat lelah harus membaca dan mengantar surat-surat kami, disela kesibukan Kakak sendiri. Kami sangat berterima kasih pastinya dengan kerelaan Kakak untuk meluangkan waktu, demi surat-surat kami agar sampai tujuan.

Kak, aku sangat bersemangat mengikuti #30HariMenulisSuratCinta, karena momennya sangat pas dengan komitmenku di awal tahun ini, untuk aktif mengunjungi blogku dan agar blogku tidak berlapis debu tebal. Dan nyatanya, blogku tidak berdebu lagi untuk saat ini, dan semoga ke depannya blogku bebas dari debu dan dipenuhi olah tulisan-tulisan yang menarik. Di sela-sela kesibukanku sendiri, aku 'memaksa' diriku untuk menulis surat cinta, agar di #30HariMenulisSuratCinta ini, tak ada hari yang bolong untuk menulis surat cinta. Dan syukurlah, sampai hari ke-29 ini, tak ada hari yang bolong dalam menulis surat cinta.

Semua surat yang kutulis, mempunyai makna tersendiri, karena kutulis di sore hari, menjelang deadline. Setiap hari aku memikirkan tema apa yang akan kuangkat dan kutulis. Ada yang sudah ada temanya yang terlintas di pagi hari, jadi di sore hari aku tinggal menulis dan mengedit, serta mengeposkannya. Ada yang sampai sore hari belum ada ide yang kudapat, untuk tema yang akan kuangkat. Aku harus berpikir keras untuk itu. Dari hal kecil seperti ini, aku belajar untuk mencari ide dan mengolahnya, dan ternyata, yang namanya ide tak pernah ada habisnya.

Kepada Penembak Sopir Bus Kota 213 adalah surat cinta yang sangat istimewa bagiku, karena surat ini kutulis dari kejadian nyata yang terjadi di sore itu juga, saat aku sedang menulis surat cinta untuk hari itu. Kejadiannya pada bus kota yang kunaiki. Dan terjadi perubahan mendadak pada tema hari itu.

Kak, aku sangat senang ketika dari 28 surat yang kutulis, ada dua surat yang menjadi pilihan Pos Cinta, yaitu Selamat Tahun Baru Petani-petani Tiongkok dan Tetap Setia dengan Bus Kota.

Kak, pertama kali mengikuti #30HariMenulisSuratCinta penuh tantangan yang kurasakan, karena di saat yang bersamaan aku juga disibukkan dengan pekerjaan di kantor tempat aku bekerja. Seminggu pertama, rasanya kepengen mundur, tapi demi komitmen pribadi, aku terus bertahan.

Trala.. senangnya.
Hari ini aku sudah memasuki hari ke-29 menulis surat cinta. Khusus hari ini, aku menulis surat cinta untuk Kakak, sebagai tanda terima kasih.

Salam termanis untuk Kakak Mini,
Kulanku

Jakarta, 28 Februari 2016

#29 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Jumat, 26 Februari 2016

KANTONG KRESEK BERBAYAR

Kantong kresek berbayar sudah diberlakukan sejak tanggal 21 Februari 2016, di minimarket, supermarket dan pasar tradisional. Harga kantong kresek berbayar yang dikenakan ke konsumen seharga Rp 200,- ditetapkan oleh pemerintah pusat, khususnya oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Di meja kasir minimarket seperti Alfamart dan Indomaret ada karton bertuliskan 'kantong kresek berbayar Rp 200,-'. Kasir akan bertanya kepada konsumen, apakah mau menggunakan kantong kresek, jika mau, maka akan ditambahkan Rp 200,- di struk pembayaran. Kita bisa menolak untuk membayar Rp 200, - dengan tidak memakai kantong kresek yang ditawarkan atau membawa kantong sendiri. Konsumen tidak ada yang protes dengan kebijakan tersebut, karena sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan harga kantong kresek berbayar tersebut masih dianggap lebih murah murah dibandingkan dengan kantong sampah. Jadi kantong sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk kantong sampah.

Tujuan diberlakukan kantong kresek berbayar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang sulit terurai. Kantong kresek yang tidak ramah lingkungan, tidak akan terurai sebelum berusia 10 sampai 20 tahun. Namun kantong kresek yang ramah lingkungan, setelah tiga bulan saja akan hancur menjadi remah-remah plastik. Jadi kalau tujuannya untuk ramah lingkungan, diberlakukannya kantong kresek berbayar menjadi tidak tepat sasaran, karena kantong kresek tersebut sudah hancur setelah tiga bulan.

Jika pemerintah memang bertujuan untuk mengurangi limbah kantong plastik, tidak hanya diberlakukan pada kantong kresek, tetapi juga diprioritaskan pada kantong-kantong plastik lainnya yang baru akan terurai setelah berumur 50 sampai 100 tahun dan sterofoam yang tidak dapat terurai.

Untuk harga yang dikenakan pada kantong kresek berbayar saat ini, yaitu Rp 200,- menurut saya masih terlalu murah, dan konsumen tidak keberatan untuk membayarnya, daripada repot-repot membawa kantong sendiri. Lain ceritanya jika harga kantong kresek berbayar dikenakan minimal Rp 5.000,-. Konsumen akan teriak, protes dengan harga kantong kresek berbayar yang mahal, karena belanjaan mereka kadangkala lebih dari satu kantong kresek. Jika belanjaan konsumen ada tiga kantong kresek misalnya, berarti mereka harus membayar Rp 15.000,-. Jika konsumen sudah berteriak, protes karena kantong kresek berbayar yang mahal, mau tidak mau, pada akhirnya konsumen akan membawa kantong sendiri saat berbelanja.

Harga kantong kresek berbayar dengan minimal harga Rp 5.000,- ini nantinya akan dikenakan oleh Pemerintah Provinsi DKI.  

Bisa juga kebijakan konsumen membawa kantong sendiri diberi reward, diberi potongan harga. Biasanya konsumen lebih tertarik dengan potongan harga dan  lebih semangat membawa kantong sendiri saat berbelanja.

Semoga setelah kantong kresek berbayar yang mahal harganya, atau reward yang diterima oleh konsumen, konsumen akhirnya selalu membawa kantong sendiri saat berbelanja.

Salam dari konsumen yang membawa kantong sendiri,
Kulanku

Jakarta, 27 Februari 2016

#28 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

AYO JALAN KAKI

Kehidupan di Jakarta yang serba cepat dan tergesa-gesa membuat orang-orang yang lebih banyak beraktivitas di luar rumah, memilih hidup yang praktis. Ketika jalanan macet dan diburu waktu, orang-orang beralih dari naik bus kota ke ojek on-line. Kebanyakan orang lebih memilih naik ojek pangkalan ke tujuannya, daripada jalan kaki, alasannya karena malas jalan kaki atau lebih cepat sampai tujuan. Padahal jalan kaki itu menyehatkan loh.

Buat orang-orang yang sedang beraktivitas di luar rumah dan perjalanannya tidak jauh, sebaiknya memilih jalan kaki saja. Banyak keuntungan yang didapat ketika kita memilih untuk berjalan kaki, terutama di pagi hari dan sore hari. Keuntungannya, kalori yang menumpuk di dalam tubuh ikut terbakar sehingga tubuh kita menjadi lebih sehat dan bugar, berat badan berkurang dan kita menghemat uang.

Saran ini hanya bisa diterapkan untuk perjalanan jarak dekat saja dan dalam kondisi tidak terburu-buru. Untuk perjalanan jarak jauh dan dikejar waktu, tidak disarankan, karena bila saran ini diikuti, jadwal yang sudah kalian susun dengan rapi sebelumnya, akan berantakan. :)

Salam,
Kulanku

Jakarta, 26 Februari 2016

#27 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Kamis, 25 Februari 2016

PEROKOK

Aku tak tahu apa enaknya merokok bagi perokok. Sebatang rokok yang dinyalakan, lalu dihisap dalam-dalam, kemudian dikeluarkan melalui hidung atau mulut. Bagiku, rasa rokok yang menyala biasa-biasa saja, tak ada enaknya. Rasa rokok yang enak tuh ketika belum dinyalakan, ujungnya terasa manis dan wangi. Kalau aku ditanya mengapa aku tahu rasa rokok, karena sewaktu kecil pernah iseng mengisapnya.

Dulu sewaktu aku masih kecil, ketika malam tiba, keluarga kami, yaitu bapak, ibu, nenek, kedua kakak laki-laki, adik, dan tentu saja aku, berkumpul dan mengobrol. Ada asbak tersedia dan hanya bapakku yang merokok. Sambil bercerita, bapakku mengepulkan asap rokok. Ketika rokok ditaruh di bibir asbak, aku dan adikku bergantian mengisap rokok tersebut. Kedua kakakku tak tergoda untuk mengisap rokok yang berada di bibir asbak, mereka lebih tertarik dengan cerita bapak. Ah.. anak kecil memang selalu penasaran untuk mencoba sesuatu yang baru menurut mereka. Ya..  anak kecil itu adalah kami berdua, aku dan adikku. Bapak tidak marah melihat kelakuan kami berdua, karena bapak tahu kami iseng saja, seperti dirinya hanya iseng merokok, tidak sampai kecanduan.

Setelah remaja dan sampai sekarang, aku tidak pernah merokok sekalipun, karena tahu efek sampingnya. Malahan sekarang aku anti dengan asap rokok, membuatku pusing saat menjadi perokok pasif. Aku bercerita seperti ini, hanya ingin menyampaikan kepada para perokok aktif, kalau sedang merokok, tolong jauh-jauh dari orang-orang di sekitarmu. Kasihan kami yang menjadi korban racun asap rokokmu.

Salam,
Kulanku

Jakarta, 25 Februari 2016

#26 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Selasa, 23 Februari 2016

SURAT UNTUK KPI

Dear Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), lewat surat elektronik ini saya mau bertanya, mengapa banyak gambar-gambar di layar televisi yang diblur? Atau apakah layar televisi saya yang buram? Memang sih.. televisi saya sudah uzur, sudah 15 tahun umurnya, jadi wajar saja kalau layar televisi saya menjadi buram gambarnya. Tapi kalau soal gambar yang diblur, kok blurnya ketika gambar tokoh kartun yang tampil, seperti Sandy berbikini di pantai, si tupai temannya SpongeBob dan Shizuka yang berbikini sedang di atas kapal laut, temannya Nobita.

Untuk kasus ini, gambar-gambar yang diblur, televisi yang sudah uzur sangat membantuku menjawab pertanyaan anak-anak, "Ma, tv-nya sudah mau rusak ya?" Saya cukup menganggukkan kepala.

Dear KPI, saya mau bertanya lagi. Kok bokong sapi di kandang juga diblur saat tampil di televisi? Apakah bokong sapi sedemikian seksinya, sampai bisa menggoda iman para penonton televisi?

Dear KPI, saya mau bertanya lagi, jangan bosan, apalagi marah ya. Di acara kompetisi puteri-puterian di televisi, lagi-lagi gambarnya diblur. Itu lho baju kebaya para pesertanya, hampir semuanya diblur di bagian dada dan pahanya. Apakah baju kebaya sebegitu menggoda penontonnya? Kalau begitu, mengapa jadi baju nasional ya? Yang saya sesalkan, saya jadi tidak bisa menyontek model kebaya peserta kompetisi tersebut.

Dear KPI, semoga surat elektronik saya dibaca tanpa prasangka buruk ya, apalagi menjadi penyebab timbulnya amarah.

Salam dari penonton yang matanya diblur,
Kulanku

Jakarta, 24 Februari 2016

#25 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

TETAP SETIA DENGAN BUS KOTA

Jalanan Jakarta tak pernah luput dari kemacetan yang panjang ketika jam sewa alias rush hour. Jam sewa terjadi di pagi hari, antara jam 07.00 - 09.00 am dan sore hari, antara jam 04.00 - 06.00 pm. Ketika terjebak macet yang panjang, terasa sekali capeknya, tenaga serasa habis dikuras, padahal hanya duduk manis. Apalagi yang berdiri, yang tangannya bergelantungan di besi plafon bus kota, ah.. apes bener, capeknya berlipat-lipat.

Yang merasakan rush hour kebanyakan adalah para pekerja dengan jam kerja yang tetap. Sabar ya.. pengguna jalanan Jakarta, terutama pengguna setia bus kota.

Jika macet terasa sekali, banyak pengguna bus kota beralih naik ojek on-line, termasuk saya. Bukan tanpa alasan naik ojek on-line, sekalipun ongkosnya berlipat-lipat lebih mahal daripada naik bus kota. Naik ojek on-line, selain lebih cepat sampai tujuan, kita akan terbebas dari stres karena jebakan macet.

Kepada bus kota, tenang saja, kalian tak akan kehilangan penumpang, karena naik ojek on-line, hanya alternatif saja kala macet, karena ongkos ojek on-line jauh lebih mahal.

Salam dari penumpang yang setia,
Kulanku

Jakarta, 23 Februari 2016

#24 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Senin, 22 Februari 2016

DI LUAR JENDELA BUS KOTA

Hai sesama pengguna bus kota, apa yang kalian lakukan ketika berada dalam bus kota? Baik yang berdiri karena bus kotanya penuh atau yang mendapat duduk. Kebanyakan (hampir semuanya) penumpang biasanya larut oleh gawai di tangan masing-masing, selain penumpang yang lebih memilih tidur untuk melepas rasa kantuk.

Hai sesama pengguna bus kota, cobalah sekali-kali kalian melepaskan mata kalian dari layar gawai yang seakan-akan menghipnotis kalian, dan beralih melepaskan pandangan kalian keluar jendela. Akan ada rasa lain di hati kalian, dan rasa penat akan menguar keluar dari perasaan kalian. Banyak yang bisa dilihat dari jendela bus kota, kendaraan-kendaran berlalu-lalang, baik beroda dua maupun beroda empat, orang-orang yang berjalan kaki cepat-cepat untuk sampai ke tujuan dan gedung-gedung tinggi seakan-akan pamer diri.

Hai sesama pengguna bus kota, nikmatilah perjalanan kalian dengan melepaskan pandangan kalian keluar jendela, bukan ke layar gawai.

Hai sesama pengguna bus kota, semoga kalian selamat sampai tujuan

Salam sesama pengguna bus kota,
Kulanku

Jakarta, 22 Februari 2016

#23 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Minggu, 21 Februari 2016

TUHAN SAYANG

Tuhan sayang, aku bingung mau menulis surat untukMu. Apa yang harus kutulis, apa lagi yang mau kuminta dariMu. Semua hal-hal yang baik sudah Engkau berikan pada diriku. Orang tua yang menyayangiku, kakak-kakak dan adik-adik yang kompak walaupun kadang-kadang menyebalkan sikap mereka, pekerjaan yang baik dan hidupku berjalan dengan normal, maksudku hidup mandiri dan masih bisa belanja sesuai dengan penghasilan yang kudapat dan masih ada waktu untuk menjalani hobiku yaitu membaca.

Tuhan sayang, rasanya aku menjadi manusia serakah jika masih banyak menuntut dariMu, tanpa mensyukuri apa yang telah kumiliki sekarang.

Tuhan sayang, kutulis surat ini untuk mengucapkan terima kasih atas segala yang telah Engkau berikan pada diriku.

Tuhan sayang, setelah rasa terima kasih kupanjatkan padaMu, bolehkan kuajukan satu permintaan lagi?

Untuk negeri ini, berikanlah pemimpin-pemimpin daerah dan pemimpin negara yang bijak, yang bisa membawa negeri ini bangkit dari keterpurukan dalam segala hal, seperti di bidang pendidikan, ekonomi dan toleransi di masyarakat. Agar di masa depan, negeri ini bisa unjuk diri lagi, sebagai negara yang maju, rakyatnya sejahtera dan menjunjung tinggi toleransi di masyarakat.

Tuhan sayang, sudah dulu ya surat yang kutulis. Sekali lagi kuucapkan terima kasih atas semua yang telah Engkau berikan pada diriku.

Salam dari hambamu,
Kulanku

Jakarta, 21 Februari 2016

#22 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Sabtu, 20 Februari 2016

YANG PANAS, YANG MENGGODA

Aku tak tahu, apa yang membuat orang-orang menyukai kalian. Setiap hari orang-orang mencari kalian, baik di pagi hari, siang hari, atau sore hari, kadang-kadang juga di malam hari. Apalagi kalau hujan turun deras, kalian menjadi sangat istimewa bagi penggemar kalian.

Menurutku, penampilan kalian biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa. Dibandingkan dengan bolu gulung, bolu tart, brownis ataupun bolu keju, penampilan kalian jauh dari menarik. Kalian, para gorengan, seperti risoles, pisang goreng, ubi goreng, singkong goreng, bakwan ataupun martabak, sekalipun kalah dalam penampilan, tapi jauh lebih menggoda.

Kupikir, kalian lebih menggoda karena mudah dicari dan harganya murah meriah. Aku tak bermaksud merendahkan kalian. Kalian jangan marah atas kata-kataku di atas ya, karena aku termasuk salah seorang penggemar kalian.

Salam dari penikmat gorengan,
Kulanku

Jakarta, 20 Februari 2016

#21 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Jumat, 19 Februari 2016

KEPADA PENEMBAK SOPIR BUS KOTA 213

Kepada penembak sopir bus kota 213 yang barusan terjadi, siapakah anda sebenarnya?  Seenaknya menggunakan senjata api untuk mengambil nyawa orang. Apakah anda tidak tahu jalanan Jakarta ketika sore dan pagi hari macetnya luar biasa. Semua kendaraan berlomba-lomba untuk sampai tujuan secara bersamaan.

Hanya karena mobil sedan putih milik anda yang didahului, anda tidak terima. Kondektur bus kota yang sebelumnya melambaikan tangan, sebagai permintaan untuk mendahului mobil sedan putih milik anda, anda tabrak. Tapi kondektur bus kota dan sopirnya tak menanggapi perlakuan anda. Anda semakin panas hati dan panas kepala. Bus kota 213 yang mendahului mobil sedan putih milik anda, anda kejar, kemudian anda turun dari mobil anda dan naik ke bus kota 213, dan dengan "gagahnya",  pistol di tangan anda todongkan ke sopir bus kota 213 dan melepaskan isi pistolnya, yang melukai sopir bus kota 213. Bau asap mesiu yang keluar dari pistol anda sangat menusuk hidung dan tenggorokan kami, penumpang bus kota 213.

Tahukah anda, sang pemilik mobil sedan putih, perlakuan anda tadi tak hanya mengancam nyawa sopir bus kota 213, tetapi mengancam keselamatan penumpang bus kota 213 yang penuh.

Kalau anda merasa hebat dengan tindakan anda tadi, saya mau tertawa sekencang-kencangnya. Karena setelah anda menembak sopir bus kota 213, anda dengan mobil sedan putih anda, langsung kabur di tengah kemacetan jalan. Dalam situasi panik, kami blank sesaat, dan kesempatan anda untuk kabur.

Kalau anda merasa hebat, seharusnya anda menantang sopir bus kota 213 untuk bertarung secara jantan, satu lawan satu, bukan dengan pistol di tangan, lalu kabur.

Kepada penembak bus kota 213, pemilik mobil sedan putih, jikalau anda tak bisa menguasai diri di kemacetan jalanan Jakarta, lebih baik anda jangan tinggal di Jakarta lagi deh. 

Ternyata bukan hanya penjahat kelamin dan copet pelaku kriminal di jalanan, tetapi juga anda, "jagoan" yang menembak sopir bus kota dan pemilik mobil sedan putih. 

Salam penumpang bus kota 213,

Kulanku 

Jakarta, 19 Februari 2016 

#20 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta 

Kamis, 18 Februari 2016

MINUM

Minumlah air putih ketika kamu (merasa) haus atau pun tidak (merasa) haus, agar tubuhmu tidak mengalami dehidrasi. Kalau kamu malas untuk minum air putih dan terjadi dehidrasi, berbagai penyakit akan beruntun mendatangimu. Sakit kepala, kulit menjadi kering, bibir kering dan pecah-pecah adalah beberapa efek yang terlihat secara langsung oleh mata akibat dehidrasi. Paling parah akibat dehidrasi adalah sakit ginjal, yang perlu penanganan khusus dari dokter.

Bawalah botol minum berisi air putih untuk menemani perjalananmu, agar kamu tidak malas minum. Membawa minum dalam perjalanan, setidaknya mencegah dirimu dehidrasi.

Kamu enggan minum air putih terus dengan alasan malas bolak-balik ke toilet.

Lihatlah dirimu sekarang. Bibirmu kering dan pecah-pecah, dan kulitmu kering dan kasar. Tak indah dipandang mata. Kamu juga sering sakit kepala kan?

Jangan malas minum air putih dengan alasan apapun, demi kesehatan dirimu.

Salam,
Kulanku

Jakarta, 18 Februari 2016

#19 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Rabu, 17 Februari 2016

BANGKU HALTE

Di bangku halte, setiap sore, aku duduk sambil menunggu kedatangan bus kota tujuan Kampung Melayu. Sebentar-sebentar aku merapikan dudukku, ketika mataku sibuk menatap layar gawai di tanganku dan sekali-sekali mataku berganti menatap jalanan yang dipenuhi kendaraan yang berlalu-lalang. Bangku halte ini sungguh tidak nyaman untuk diduduki, sekalipun terbuat dari bahan stenles yang kinclong, karena desain dudukannya yang agak cembung dan licin. Jadi ketika bangku halte diduduki, pantat akan merosot terus-menerus.

Bangku halte mungkin sengaja didesain seperti ini, agak cembung dan bahannya dari stenles yang licin, agar orang-orang tidak betah duduk berlama-lama atau dijadikan tempat tidur bagi orang-orang yang sedang ngantuk, sehingga bisa dipakai bergantian oleh orang-orang yang sedang menunggu kendaraan umum.

Kepada bapak-bapak bagian yang mengurusin bangku-bangku halte ini, bisa enggak ya, bangku-bangku halte yang licin ini diganti dengan bangku-bangku yang bahannya enggak licin dan nyaman buat duduk, karena sebagai pengguna bus kota yang (terpaksa) setia, seringkali kami harus menunggu lebih dari satu jam kedatangan bus kota.

Salam dariku yang sedang duduk di bangku halte,
Kulanku

Jakarta, 17 Februari 2016

#18 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Senin, 15 Februari 2016

BARBIE OH BARBIE

Barbie oh Barbie, sosokmu begitu sempurna sebagai perempuan dewasa. Lihatlah, dengan tubuh tinggi, langsing, kaki jenjang, kulit putih mulus, wajah berseri-seri, mata belo, bulu mata lentik dan bibir tipis menggoda, perempuan mana yang tak menjadi iri pada dirimu.

Barbie oh Barbie, lihatlah setelah dirimu populer, bermunculan princess-princess lain untuk menyaingi dirimu, namun tetap saja dirimu tak terkalahkan.

Barbie oh Barbie, sebagai sosok perempuan dengan wajah dan tubuh yang sempurna, tentunya sosok kekasihmu harus sebanding dengan dirimu. Ken adalah sosok lelaki yang sempurna, sebanding dengan sosok dirimu yang sempurna. Kalian adalah pasangan yang paling sempurna di bumi ini. Lihatlah, kali ini tidak hanya perempuan di dunia ini yang iri padamu, tetapi juga lelaki di seluruh dunia iri pada Ken, kekasihmu. Kalian, pasangan yang membuat iri pasangan-pasangan penghuni bumi ini.

Barbie oh Barbie, lihatlah perempuan-perempuan dan lelaki-lelaki yang iri, sekaligus kagum pada kalian, berlomba-lomba oplas alias operasi plastik agar wajah mereka menyerupai wajah kalian, tak sekedar mirip. Itupun dilakukan berkali-kali, agar wajah dan tubuh mereka sesempurna wajah dan tubuh kalian.

Barbie oh Barbie, sosokmu dan Ken, kekasihmu terlihat begitu sempurna, namun sayang ada yang luput dari pandangan pengagum kalian. Di balik kesempurnaan sosok dirimu dan Ken, ada satu kelemahan kalian yang fatal.

Kalian tidak mempunyai nyawa.

Kalian hanyalah boneka-boneka cantik dan ganteng yang dihasilkan oleh tangan-tangan pengagum keindahan.

Salam dari pengagum keindahan,
Kulanku

Jakarta, 16 Februari 2016

#17 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

WARNA-WARNI DI KALA HUJAN

Hujan, hujan, hujan, membasahi bumi tak kenal waktu. Membuat orang-orang kerepotan ketika berada dalam perjalanan. Payung dan jas hujan adalah perlengkapan yang sangat membantu orang-orang yang berada dalam perjalanan kala hujan turun, selain berteduh tentunya.

Bila kamu lupa membawa payung atau (dan) jas hujan, berteduh sajalah, tak perlu kamu mengeluh atau menggerutu. Bila kamu memilih untuk berteduh, dan untuk menghindari kebosanan menunggu hujan reda, cobalah mengamati orang-orang yang bernasib sama, kehujanan, yang membawa payung atau (dan) memakai jas hujan. Nikmati pemandangan yang hanya ada di kala hujan turun, orang-orang yang berjalan tergesa-gesa atau berlarian kecil dengan membawa payung berwarna-warni dan bermacam-macam motif (ada juga yang polos) menghiasi kepala-kepala yang berteduh di bawahnya. Nikmati juga pemandangan bermacam-macam warna dan motif jas hujan yang melapisi tubuh-tubuh yang kedinginan agar tak bertambah dingin dan basah kuyup.

Di antara guyuran air hujan, ada keindahan di sana, warna-warni payung atau (dan) jas hujan yang bisa kamu nikmati, sambil menunggu hujan reda.

Salam dari penikmat hujan,
Kulanku

Jakarta, 15 Februari 2016

#16 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Minggu, 14 Februari 2016

MENCARI KEBERADAAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

Ibu Pertiwi sedang berduka. Air matanya mengucur deras. Hilangnya Bhinneka Tunggal Ika, lambang persatuan dan kesatuan negeri, membuatnya sangat terpukul.

Bukan tanpa sebab reaksi Ibu Pertiwi demikian. Efek yang terjadi akibat hilangnya Bhinneka Tunggal Ika sungguh dahsyat, anak-anak negeri menjadi tercerai-berai. Sikap mereka terpecah-belah, saling menghina, saling menghujat, merasa diri dan kelompok mereka yang paling benar, pihak yang lain salah. Fitnahan-fitnahan disebar ke pihak yang tidak sejalan dan dianggap menghalangi langkah mereka. Nafsu berkuasa menutup hati nurani mereka.

Sebagian anak negeri prihatin melihat kondisi Ibu Pertiwi yang sakit. Mereka tahu penyebab sakitnya Ibu Pertiwi. Satu-satunya obat yang mujarab untuk menyembuhkan sakitnya Ibu Pertiwi adalah Bhinneka Tunggal Ika.

Namun, mereka sampai sekarang tidak tahu di mana keberadaan Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika di mana keberadaanmu? Semua anak negeri yang prihatin, sedang mencari keberadaanmu.

Salam anak negeri yang prihatin,
Kulanku

Jakarta, 14 Februari 2016

#15 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Sabtu, 13 Februari 2016

PARIT DI DEPAN RUMAH

Saat ini, hujan sedang senang-senangnya membasahi bumi dengan guyuran airnya. Guyuran air hujan membuat basah di mana-mana dan membuat aliran air parit menjadi lancar. Derasnya air hujan yang mengalir di parit, membuat sampah yang tergenang dan mampet ikut terdorong, terbawa air hujan. Air parit menjadi bening untuk sementara waktu.

Hujan deras bisa jadi membuat ibu-ibu  yang tinggal di rumah menjadi semangat untuk membuang sampah di parit, daripada membiarkan sampah menumpuk di belakang rumah, di samping rumah atau di depan rumah dengan menggantungkannya di pagar menunggu petugas sampah mengambilnya seminggu sekali.

Ibu-ibu, tolong jangan lagi membuang sampah di parit, baik ketika hujan turun ataupun tidak. Memang sampah yang dibuang di parit ketika hujan turun deras akan terbawa arus air parit, dan parit di depan rumah tetap bersih. Tetapi ibu-ibu, tahukah kalian kalau sampah yang kalian buang di parit ketika hujan deras, pada akhir akan menumpuk di parit akhir, dan akhirnya akan membuat isi parit meluap dan membuat banjir di tempat tersebut.

Ibu-ibu, biarkan sampah yang menumpuk di belakang rumah, di samping rumah dan di depan rumah yang digantung di pagar diambil oleh petugas sampah sesuai jadwalnya.

Ibu-ibu, ketika kita membiarkan parit hanya mengalirkan air sesuai dengan fungsinya, itu berarti kita telah ikut menjaga daerah kita terbebas dari banjir.

Salam dari tetangga kalian,
Kulanku

Jakarta, 13 Februari 2016

#14 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Jumat, 12 Februari 2016

INI RAMBUTKU, DEK

"Kak, sudah lama tinggal di Jakarta, coba rambutnya diwarnai. Jadi terlihat gaya sewaktu pulang kampung," katamu, Adekku .

"Dek, emangnya kalau sudah lama (tinggal) di Jakarta, rambut harus diwarnai biar terlihat gaya?" aku mengulang kata-katamu.

Dek, kita ini keturunan orang tua yang cepat beruban di usia muda. Lihat saja ketiga kakak laki-laki kita, semua sudah beruban. Hanya kita berdua saja yang belum tumbuh ubannya. Jika kita mewarnai rambut, uban akan lebih cepat mewarnai kepala kita. Aku jadi menceramahi kamu, akhirnya.

Dek, kamu tahu aku lebih suka menghabiskan waktu untuk membaca buku dibanding jalan-jalan ke mal. Aroma buku lebih menggoda dibandingkan isi mal. Jadi untuk apa aku mengecat rambut, sekedar untuk pamer diri. Aku lebih suka pamer buku yang sudah kubaca dan buku yang kumiliki.

Dek, sudahlah. Gak usah kau mengurusi rambutku atau penampilanku. Aku merasa nyaman dengan rambutku dan penampilanku sekarang.

Dek, kamu tahu, rambutku gak perlu diwarnai, karena dari kecilku rambutku sudah berwarna kuning kecoklatan. Gak perlu diwarnai untuk mempertegas warnanya, karenanya nantinya akan pudar juga. Aku gak perlu khawatir rambutku akan pudar, karena rambutku asli warnanya.

Dek, ngomong-ngomong, sewaktu sekolah di Taiwan, rambutmu diwarnai hitam ya? Aku tahu karena melihatnya di fb kamu. Aku cuma mengingatkan, siap-siap menerima uban yang akan lebih cepat menemanimu di usiamu yang masih muda.

Salam dari kakakmu tersayang,
Kulanku

Jakarta, 12 Februari 2016

#13 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Kamis, 11 Februari 2016

SURAT UNTUK DIRIKU SENDIRI

Diriku sayang, jaga kesehatanmu. Sekarang mulai musim hujan, yang turunnya tidak menentu, kadang-kadang pagi ketika kamu dalam perjalanan menuju kantor, kadang-kadang siang hari ketika kamu sedang sibuk berkutat dengan angka-angka, dan seringkali ketika kamu dalam perjalanan pulang menuju rumah.

Diriku sayang, jaga kesehatanmu. Aku tahu, kamu jarang sakit. Kamu begitu bersemangat dalam kesibukanmu. Tapi kamu juga jangan lupa, sekali jatuh sakit, kesehatanmu akan drop ke titik terendah. Kamu begitu tak berdaya. Semua pekerjaanmu menjadi terbengkalai berhari-hari.

Diriku sayang, jaga kesehatanmu. Sekarang mulai musim hujan, yang turunnya tak mengenal waktu. Kamu jangan lupa membawa payung dan jas hujan untuk melindungi tubuhmu dari terpaan air hujan.

Diriku sayang, jaga kesehatanmu. Kamu jangan lupa untuk selalu teratur makan dan minum vitamin, sekalipun kamu sangat sibuk.

Diriku sayang, tak apa kamu menganggap aku cerewet, karena banyak nasehat yang diulang-ulang. Semua ini kulakukan karena aku sayang kamu.

Salam untuk diriku sendiri,
Kulanku

Jakarta, 11 Februari 2016

#12 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Rabu, 10 Februari 2016

BUKU-BUKUKU DI POJOK KAMAR

Buku-bukuku di pojok kamar, maafkan aku yang beberapa minggu ini tidak menengok kalian. Pasti kulit kalian sudah berlapis debu. Beberapa minggu ini aku sibuk dengan angka-angka yang terpampang di depan layar komputer kantor, yang minta dipercantik angkanya, karena laporan keuangan tahun lalu harus segera selesai dan diserahkan ke bos, si pemilik modal.

Buku-bukuku di pojok kamar, seharusnya beberapa di antara kalian sudah pindah posisi, tidak lagi di bagian buku yang belum kubaca, tetapi sudah pindah ke kelompok buku yang sudah selesai kubaca. Seumpama kalian seperti manusia yang mempunyai emosi, pasti ekspresi kalian meringis kesal dan protes keras.

Buku-bukuku di pojok kamar, dengan tidak membaca kalian sesuai waktunya, sebenarnya target membacaku menjadi tidak tercapai. Buku-buku yang seharusnya sudah kubaca sampai pertengahan Februari ini seharusnya sudah delapan buku, tetapi baru tiga yang selesai kubaca dan dua buku baru setengah kubaca. Ada penyesalan di hati jadinya ketika target membaca kalian tidak tercapai.

Buku-bukuku di pojok kamar, aku janji akan lebih memperhatikan kalian ke depannya. Demi komitmenku untuk membaca lima buku sebulan, agar targetku membaca 61 buku tercapai di akhir tahun dan yang paling penting aku bisa bahagia dekat dengan kalian.

Salam dariku yang menyayangi kalian,
Kulanku

Jakarta, 10 Februari 2016

#11 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Selasa, 09 Februari 2016

AKU PULANG

Bunda, aku pulang pada perayaan imlek kali ini. Keangkuhan yang bertahun-tahun menyelimuti hati akhirnya kalah juga oleh kerinduan yang tak sanggup kutahan lagi. Luka hati yang tak jua kunjung mengering tak kupedulikan.

Bunda, aku pulang pada perayaan imlek kali ini. Dalam perjalanan pulang, mungkin luka hati ini akan mengering dan keangkuhan hati ini akan tergerus oleh buncahan rindu yang meluap dan terlampiaskan.

Bunda, aku pulang pada perayaan imlek kali ini sekalipun mundur sehari, namun tak mengurangi kerinduanku pada kampung halaman, ayah dan terutama pada bunda.

Bunda, aku pulang pada perayaan imlek kali ini. Air matamu kali ini, kupastikan air mata bahagia.

Salam penuh kerinduan dari anakmu,
Kulanku

Jakarta, 09 Februari 2016

#10 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Senin, 08 Februari 2016

SELAMAT MERAYAKAN IMLEK PETANI-PETANI TIONGKOK

Selamat merayakan imlek petani-petani Tiongkok. Tentu kalian begitu bahagia, karena hari raya kalian, hari raya musim semi, awal musim tanam, tak hanya dari kalangan kalian yang merayakannya, tetapi semua orang Tiongkok beserta keturunannya, yang tak hanya tinggal di Tiongkok, tetapi juga yang tersebar di seluruh dunia ikut merayakannya.

2567 tahun yang lalu, petani-petani yang akan bercocok tanam, sibuk menentukan awal musim tanam yang baik agar hasil panennya melimpah. Petani-petani setiap malam memandang langit yang bertaburan bintang dan memperhatikan posisinya dan posisi bulan. Dari posisi bintang-bintang dan bulan di langit, dapat diketahui pengaruhnya pada kondisi tanah saat itu sebagai sarana bercocok tanam.

Seiring berjalannya waktu, imlek tak hanya sebagai acara menentukan awal bercocok tanam, tetapi juga sebagai acara menyambut musim semi, yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan penuh harapan.

Sekali lagi, kepada petani-petani Tiongkok, Selamat Tahun Baru Imlek 2567.

Salam penuh harapan,
Kulanku

Jakarta, 08 Februari 2016

#9 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Minggu, 07 Februari 2016

HAI DUDE

Hai Dude, sudah jarang dirimu tampil di layar televisi, di sinetron khususnya, semenjak kamu menikah dan mempunyai bayi mungil. Aku kangen kamu.

Aku mengenal dan akhirnya 'jatuh cinta' denganmu, sejak kamu memerankan seorang playboy dan akhirnya insyaf sejak bertemu dengan seorang gadis lugu. Segala cara dan upaya kamu lakukan untuk menaklukkan gadis lugu tersebut, namun nyatanya dirimu sendiri yang takluk pada gadis lugu tersebut. Dan aku takluk pada pesona dirimu.

Semua penggemarmu mengharapkan dirimu jadian dengan gadis lugu tersebut di dunia nyata, seperti kalian jadian di sinetron. Nyatanya kalian tidak berjodoh. Kamu menikah dengan artis yang jauh lebih muda darimu. Aku pun turut berbahagia melihat kalian bahagia. Mungkin ini yang dinamakan cinta platonik. Mencintai namun tak berharap memiliki.

Hai Dude, kapan kamu tampil lagi di layar televisi, di sinetron khususnya? Aku kangen dengan kamu dan aktingmu di layar kaca.

Salam cinta platonik,
Kulanku

Jakarta, 07 Februari 2016

#8 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Sabtu, 06 Februari 2016

DUA HARI LAGI

"Ma.. ada kiriman paket!" teriakku.

"Kamu terima aja," balas Mama dari dapur.

Kuterima kiriman paket dari kurir ekspedisi pengiriman barang. Kubawa ke dapur dan kuserahkan ke mama yang sedang sibuk membuat kue nastar. Mama membuka paket yang ternyata dari Palembang. Dikeluarkannya isi paket, tiga loyang kue buatan nainai (nenek) tersayang.

Mataku terbelalak, berbinar-binar melihat isi paket tersebut, tiga loyang kue, yaitu kue lapis, kue kojo dan kue maksuba, kue khas Palembang.

"Ma, dipotong kue lapisnya. Aku mau makan," kataku, menahan air liur yang nyaris menetes.

"Enggak sekarang," jawab Mama. "Nanti, pas hari Imlek."

"Berarti dua hari lagi dong..?" tanyaku memelas.

Mama diam, tidak membalas pertanyaanku.

"Kelamaan Ma. Kuenya keburu jamuran," rayuku.

"Kan dikulkasin," jawab Mama enteng. "Sekarang kamu bantu Mama membuat nastar."

"Aahh..."

Salam dari yang sedang menunggu potongan kue lapis,
Kulanku

Jakarta, 06 Februari 2016

#7 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Jumat, 05 Februari 2016

MENIKMATI JALANAN JAKARTA

Hidup di Jakarta dengan aktivitas sehari-hari lebih banyak di jalanan, terasa melelahkan. Super sabar harus selalu tersedia di hati dan di pikiran orang-orang yang mau tenang dalam perjalanan ke tujuan. Namun selalu saja ada hal-hal yang membuat ketenangan kita terganggu, dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang besar.

Macet merupakan hal utama yang membuat ketenangan kita terganggu. Banyak faktor yang membuat jalanan macet, antara lain adanya perbaikan jalan, ada galian jalan (untuk menanam kabel listrik, kabel telepon, kabel optik dan pemasangan pipa air), turun hujan atau kecelakaan di jalan yang kita lalui.

Sebagai penumpang bus yang (terpaksa) setia, stok ekstra sabar selalu tersedia di pikiran, walaupun tidak di hati. Ada saja hal-hal yang membuat emosi negatif terpancing, untung saja pikiran waras mengingatkan. Bus kota yang padat saat jam kerja, membuat penumpang berdesak-desakan, yang kadang kala membuat badan atau kepala kita kepentok tangan penumpang lain. Kalau hal ini terjadi, terpaksa kita tidak boleh marah. Kalau sampai mengeluarkan kata-kata bernada kesal, bukan permintaan maaf yang kita terima, tetapi siap-siap menerima jawaban, "kalau gak mau kepentok, naik taksi saja!"

Jakarta yang selalu macet setiap hari, membuat bus kota yang selalu setia mengantar penumpangnya (kadang kala tidak sampai) ke tujuan, sering kali lebih memilih masuk tol. Hal ini membuat penumpang yang seharusnya turun di tempat tujuannya, terpaksa harus terbawa agak jauh dari tempat tujuannya. Saat diturunkan di pinggiran jalan tol, dengan hati kecut, penumpang harus melewati pembatas jalan setinggi satu meter. Kalau penumpang yang turun banyak, kita agak tenang untuk menyeberang jalan. Kalau sedikit penumpang yang turun, hati ini terasa ketar-ketir.

Setiap hari menghadapi situasi seperti ini membuat kita menjadi terbiasa.

Salam dari penumpang bus kota yang (terpaksa) setia,
Kulanku

Jakarta, 05 Februari 2016

#6 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Rabu, 03 Februari 2016

SUATU SIANG DI RESTORAN BAKMI

Siang itu, aku bersama tiga rekan kerjaku makan di sebuah restoran bakmi terkenal. Saat itu situasi restoran bakmi tersebut sedang ramai, sehingga kami harus menunggu dengan sabar pesanan kami diantar. Aku memesan nasi capcay dan kedua rekan kerjaku memesan mie pangsit rebus dan satu rekan kerjaku yang lain memesan mie pangsit goreng.

Kami berempat mengobrol ngalur-ngidul tentang hal-hal yang serius sampai yang remeh-temeh. Tempat favorit kami adalah yang posisi mejanya agak mojok tapi pandangan menghadap ke luar, sehingga kami dapat memandang orang-orang yang berlalu-lalang.

Surprais! Tiba-tiba mataku terpaku pada dua pasang manusia yang duduknya dekat pintu restoran. Sepasang manusia yang berumur sekitar 50 tahunan. Pria setengah baya tersebut duduk berseberangan dengan istrinya. Dan sepasang manusia lainnya berumur sekitar 30 tahunan, duduknya berdampingan. Mereka berempat bukanlah satu keluarga. Mereka datang dengan pasangan masing-masing, terlihat dari meja mereka yang dibatasi jarak sekitar 20 centi meter, untuk dilewati pengunjung lain. Jika melihat dari cara duduk pasangan tersebut, pastilah orang-orang yang melihatnya akan mengatakan bahwa pasangan manusia yang berumur 30 tahunan tersebut lebih romantis dan mesra dibandingkan dengan pasangan yang berumur 50 tahunan.

Pasangan manusia berumur 50 tahunan tersebut sedang makan saat itu. Tak terdengar suara mereka sebagai tanda sedang mengobrol. Tapi, dalam diam, kulihat sekali-kali mereka bertukar pandangan. Saling menatap. Duh.. terlihat romantis di mataku.

Pasangan lainnya, yang berumur sekitar 30 tahunan tersebut, saat itu tidak sedang makan, karena masih menunggu pesanan mereka diantar. Meja mereka terasa sepi, tidak terdengar suara obrolan mereka, sekalipun mereka duduk berdampingan. Wow.. ternyata mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing.

Akhirnya pesanan kami diantar juga oleh pelayan restoran. Kami menyantap makanan yang sudah tersaji di depan mata kami. Sambil mengunyah nasi capcay, aku masih terbayang dengan situasi dan kondisi kedua pasangan tersebut. Aku mereka-reka hubungan kedua pasangan tersebut.

Pasangan manusia yang berumur 50 tahunan terlihat begitu santai. Apakah karena kebersamaan mereka yang sudah lama, atau di era ketika masih muda mereka belum mengenal gadget, sehingga mereka menikmati kebersamaan mereka saat ini.

Pasangan manusia yang berumur  30 tahunan yang umurnya jauh lebih muda dari pasangan manusia yang berumur 50 tahunan, hidup dalam dunia maya. Gadget di tangan mereka menjauhkan diri mereka dari pasangan mereka, sekedar mendekatkan mereka dengan teman-teman yang berada di dunia maya.

Timbul pertanyaan (bodoh) dariku. Menurut kalian, yang sudah membaca ceritaku di atas, mana yang lebih romantis, pasangan manusia yang berumur 50 tahunan atau pasangan manusia yang berumur 30 tahunan?

Salam dari yang sedang menikmati nasi capcay,
Kulanku

Jakarta, 04 Februari 2016

#5 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

MANGAP

Hati-hati dengan mulutmu. Jangan sembarangan dibuka, mangap tidak pada tempatnya.

Mulut bukan sekedar pintu masuk makanan dan minuman yang kita telan. Mulut juga bukan sekedar tempat  keluarnya suara. Ketika kita makan, minum atau berbicara dengan jelas, otomatis mulut kita terbuka. Ada manfaat yang kita dapat. Ketika kita makan makanan yang bergizi, tubuh kita menjadi sehat. Ketika kita minum minuman yang menyehatkan, rasa haus menjadi hilang. Ketika kita berbicara dengan sopan, lawan bicara kita senang mendengarnya.

Mulut yang sekedar mangap, tidak pada tempatnya, mendatangkan banyak masalah bagi pemilik mulut itu sendiri. Ketika mulutmu digunakan untuk bergosip, mencaci-maki atau memfitnah orang lain, siap-siap untuk berperang dengan orang yang menjadi korban mulutmu, dari dibalas dengan cacian juga sampai dituntut secara hukum. Mulutmu menjadi mubazir, tidak memberi manfaat, malah mendatangkan mudarat.

Oleh sebab itu, jagalah mulutmu dengan hati-hati. Seperti kata pepatah, mulutmu harimaumu.

Salam,
Kulanku

Jakarta, 03 Februari 2016

#4 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Selasa, 02 Februari 2016

AYO BAWA PAYUNG

Awal Februari ini, hujan sudah menyapa kita di pagi hari. Jika sebelumnya kemarau bertahan begitu lama hingga berbulan-bulan dengan panas teriknya, maka dengan turunnya hujan, membuat udara menjadi begitu dingin menggigil.

Waktu turunnya hujan, kadangkala sulit diprediksi dan membuat keadaan kita menjadi repot, karena membuat jalanan dan tubuh kita menjadi basah kuyup.

Agar kita tidak menjadi kerepotan karena basah kuyup yang disebabkan oleh guyuran air hujan, ayo kita selalu membawa payung sebagai pelindung. Jangan malas membawa payung, dengan alasan berat. Seberapa berat sih payungnya. Berat payung sih tidak sampai setengah kilo.

Ayo, sediakan payung sebelum hujan.

Salam,
Kulanku

Jakarta, 03 Februari 2016

#3 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta

Senin, 01 Februari 2016

TIDAK CUKUP SATU

Berangkat pagi, pulang sore. Seringkali berangkat subuh, malam baru tiba di rumah. Itulah hari-hari yang harus dijalani oleh perempuan-perempuan pekerja di Jakarta.

Jangan ditanya, betapa kusutnya wajah mereka di pagi hari ketika tiba di tempat kerja dan di sore (atau malam) hari ketika tiba di rumah, karena terjebak macet yang panjang.

Tapi bukan itu (hari-hari yang dijalani) yang ingin kutanyakan pada perempuan-perempuan pekerja di Jakarta.

Ada yang menarik perhatianku pada perempuan-perempuan pekerja tersebut. Selain membawa diri dan tas kerja, ada tambahan tas lagi yang dibawa. Ada macam-macam tas tambahan yang dibawa, seperti tas berbahan kain, tas berbahan karton dan ada juga tas yang berbahan parasut. Kantong kresek sudah jarang, kecuali habis belanja.

Mungkin dari 20 perempuan-perempuan pekerja yang membawa tas tambahan, hanya satu yang tidak membawa tas tambahan.

Ada alasan tersendiri bagi perempuan-perempuan pekerja tersebut membawa tas tambahan, karena tas utama terlalu kecil dan tidak muat untuk membawa barang yang harus dibawa, tas utama menjadi terlalu berat untuk menampung barang yang harus dibawa sehingga menyebabkan bahu menjadi sakit dan ada juga alasan karena takut tas utama menjadi rusak (talinya putus atau tasnya jebol).

Apa saja isi tas tambahan yang dibawa oleh perempuan-perempuan pekerja tersebut?  Setelah diintip, ada yang mengisinya dengan tempat makanan dan botol minuman (yang pasti ada isinya) untuk sarapan dan (atau) makan siang. Payung untuk menahan panas matahari pagi (padahal panas matahari pagi menyehatkan loh). Di musim hujan seperti saat ini, payung sangat dibutuhkan sekali, jadi harus ada di dalam tas tambahan. Ada juga yang mengisinya dengan buku bacaan untuk mengisi waktu dalam perjalanan berangkat atau pulang kerja.

Untuk perempuan-perempuan pekerja di Jakarta, selain yang sudah kusebutkan di atas, apa saja isi tas tambahan kamu?

Salam dari sesama pembawa tas tambahan,
Kulanku

Jakarta, 01 Februari 2016

#Harike-2 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta